Penggunaan pondasi dalam metode bore pile kini banyak diminati oleh kontraktor umum maupun perorangan. Pondasi bore pile diawali dari pembuatan lubang tanah melalui proses pengeboran lalu pembuatan cincin besi dengan cara dirakit secara manual
ada 2 metode pengerjaan pondasi ini:
– Bore pile menggunakan mesin crane
– Strauss Pile / manual bored.
Bore pile menggunakan mesin Mini Crane
Dengan mesin ini bisa dilaksanakan pengeboran dengan pilihan diameter 30 cm, 40 cm, 50 cm, 60cm. Adapun metode bore pile menggunakan sistem bor basah (wet boring), sehingga dibutuhkan air yang cukup sebagai kelancaran pelaksanaan pekerjaan pengeboran.
1. Persiapan lokasi Sebelum memulai suatu pekerjaan, ada tahapan awal yang perlu diperhatikan, yaitu persiapan. Persiapan yang dimaksud adalah pembersihan benda-benda atau puing-puing yang dapat menghalangi proses tahapan selanjutnya.
2. Penentuan titik pondasi Tim kami akan mengukur dan menentukan posisi titik koordinat pengerjaan bore pile.
3. Setting mesin crane Sebelum melakukan pengeboran, yang kami lakukan adalah menyeting/instalasi mesin crane untuk
mempercepat proses pengeboran.
4. Pengeboran Dalam proses pengeboran ini, ada beberapa macam pengerjaan. Yaitu metode bor basah & kering. Sebelum melakukan bor basah, kami membuat drainase dan kolam yang berfungsi sebagai penampungan air bercampur lumpur hasil pengeboran. Proses pengeboran dilakukan bersamaan dengan proses penghisapan lumpur hasil bor. Oleh karena itu air yang ditampung pada kolam harus dapat memenuhi sirkulasi air yang diperlukan.
5. Pemasangan besi Setelah pengeboran selesai, tahap berikutnya adalah pemasangan tulangan besi yang sebelumnya telah dirakit terlebih dahulu.
6. Pengecoran
Tahap terakhir yaitu pengecoran terhadap lubang tulangan besi. Proses pengecoran dilapangan dilakukan dengan Ready Mix Concrete. Pipa yang digunakan yaitu pipa Tremi. Pengecoran dilakukan dengan mengandalkan gaya gravitasi bumi, posisi pipa tremi harus berada pada pusat lubang bor, sehingga tidakmerusak tulangan besi.
Hal yang harus diperhatikan adalah PENGECORAN dihentikan 0,5-1 meter diatas batas beton bersih. Supaya kualitasnya benar-benar terjamin (bebas dari lumpur).
Penggunaan pondasi dalam metode bore pile kini banyak diminati oleh kontraktor umum maupun perorangan. Pondasi bore pile diawali dari pembuatan lubang tanah melalui proses pengeboran lalu pembuatan cincin besi dengan cara dirakit secara manual.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan besi tulangan ke dalam lubang yang sudah di bor terlebih dahulu. Proses akhir yaitu pengecoran, apabila lubang bor terdapat air, proses pengecoran memerlukan Pipa untuk Casing supaya hasil dan kualitas nya bagus. Dan jika lubang bor tidak terdapat air, proses pengecoran dilakukan seperti biasa.
ada 2 metode pengerjaan pondasi ini:
– Bore pile menggunakan mesin crane
– Strauss Pile / manual bored
1. Bore pile menggunakan mesin Mini Crane
Dengan mesin ini bisa dilaksanakan pengeboran dengan pilihan diameter 30 cm, 40 cm, 50 cm, 60cm. Adapun metode bore pile menggunakan sistem bor basah (wet boring), sehingga dibutuhkan air yang cukup sebagai kelancaran pelaksanaan pekerjaan pengeboran.
1. Persiapan lokasi Sebelum memulai suatu pekerjaan, ada tahapan awal yang perlu diperhatikan, yaitu persiapan. Persiapan yang dimaksud adalah pembersihan benda-benda atau puing-puing yang dapat menghalangi proses tahapan selanjutnya. Pembersihan dilakukan menggunakan alat berat Excavator apabila terdapat puing-puing cukup besar dan sulit untuk dipindahkan. Namun apabila hanya terdapat beberapa puing kecil di lokasi pengeboran, kami tidak perlu menggunakan alat berat tersebut. Karena hal tersebut menjadi suatu pemborosan biaya.
2. Penentuan titik pondasi Tim kami akan mengukur dan menentukan posisi titik koordinat pengerjaan bore pile.
3. Setting mesin crane Sebelum melakukan pengeboran, yang kami lakukan adalah menyeting/instalasi mesin crane untuk
mempercepat proses pengeboran.
4. Pengeboran Dalam proses pengeboran ini, ada beberapa macam pengerjaan. Yaitu metode bor basah & kering. Sebelum melakukan bor basah, kami membuat drainase dan kolam yang berfungsi sebagai penampungan air bercampur lumpur hasil pengeboran. Proses pengeboran dilakukan bersamaan dengan proses penghisapan lumpur hasil bor. Oleh karena itu air yang ditampung pada kolam harus dapat memenuhi sirkulasi air yang diperlukan.
5. Pemasangan besi Setelah pengeboran selesai, tahap berikutnya adalah pemasangan tulangan besi yang sebelumnya telah dirakit terlebih dahulu.
6. Pengecoran
Tahap terakhir yaitu pengecoran terhadap lubang tulangan besi. Proses pengecoran dilapangan dilakukan dengan Ready Mix Concrete. Pipa yang digunakan yaitu pipa Tremi. Pengecoran dilakukan dengan mengandalkan gaya gravitasi bumi, posisi pipa tremi harus berada pada pusat lubang bor, sehingga tidakmerusak tulangan besi.
Hal yang harus diperhatikan adalah PENGECORAN dihentikan 0,5-1 meter diatas batas beton bersih. Supaya kualitasnya benar-benar terjamin (bebas dari lumpur).